Minggu, 08 Desember 2013

Suka Duka seorang Penyiar Radio

0 comments

   Penyiar Radio.. sebuah profesi yang jauh dari expectasi saya. Jauh dari hobby saya. Namun siapa yang menyangka bahwa ternyata cukup menyenangkan.

   Bermula dari kejenuhan sayabkarena sebuah rutinitas mengelola sebuah counter penjualan pulsa dan seluler, saat itu ada sebuah radio yang bernama IMSA FM, sebuah radio komunitas yang menawarkan kepada saya untuk memasang iklan disana. Kebetulan, mas Hendra, adalah pelanggan setia pulsa kami. Dia adalah putra dari penyiar senior sebuah radio pemerintah di kota Caruban Madiun.

    Akhirnya saya setuju untuk memasang iklan, siapa tahu bisa menambah omset penjualan kami. Berawal dari proses pembuatan jinggle iklan radio yg sampai pukul 3 pagi waktu itu baru kelar, saya semakin tertarik dengan profesi sebagai penyiar radio.

    Entah, kebetulan atau tidak, saat itu disana sedang ada semacam kursus untuk menjadi penyiar. Melalui jalur itulah saya akhirnya serius menekuni profesi ini, terutama setelah semua kegiatan outlet pulsa saya dapat dihandle oleh 2 orang pegawai saya dibawah pengawasan almarhum ibu saya kala itu.

    Beberapa tehnik menjadi penyiar dapat saya lalui dengan lancar meski mungkin masih jauh dari kata bagus dan berkualitas. Toh, sebagai hiburan, saya pikir profesi tersebut bisa saya jalani dengan serius tapi santai.

   Moment awal adalah pelajaran dengan tema harus bicara sebanyak sekian kata dalam waktu semenit. Waw..!
Untungnya saat itu kami didampingi penyiar senior selama training, juga disertai semacam buku panduan untuk membuka siaran serta kapan saat kita memainkan lagu, kapan saat kita menerima request, melayani pendengar, memutar iklan dan lain sebagainya.

   Selang beberapa bulan, seluruh peserta sekolah siar waktu itu, diberi tanggung jawab masing masing untuk memandu sebuah program acara. Dan saya kebagian jatah 2 acara yakni Manindo (Manca-Indonesia Top 90's) serta acara Curhat yang interaktif bareng si Bos yaitu sdr Hendra.

   Alhamdulillah, pada awal awal saya siaran disiang bolong, bisa dibilang Sukses ( Maksudnya Sukses Sepi pendengar...hehehe ...:)). Ga ada yang request sms, ga ada yg nelpon dan saya harus kreatif ngoceh entah ada yg denger atau gag. Maklum... acara itu masih sangat baru dengan jam tayang yg diperpanjang dari Jadwal Tayang Radio tersebut, karena biasanya radio tersebut OFF AIR di jam 13.00 - 15.00. Dan dijam itulah, acara Manindo ditayangkan sebagai pengisi kekosongan. Tanpa dampingan teman, saya tetap siaran. Meski tanpa pendengar seorangpun, tekad saya harus tetap berkarya, toh pada akhirnya kalau Jalan ya bakalan Lancar kok. Untuk mengusik kejenuhan jika ga ada request sms atau telepon masuk, saya biasanya keluar studio untuk menikmati sebatang atau dua batang rokok sambil memutar otak, mencari cara bagaimana agar acara tersebut bisa segera mendapat banyak  penggemar. Apa yang dinanti lambat laun berjalan. Setelah berjalan seminggu  menayangkan acara ini, tepatnya tiap hari senin dan selasa, minggu depannya acara ini mulai banyak direspon pendengar. Puncaknya terjadi dibulan kedua dan seterusnya dimana lagu Scorpion dan Metallica memiliki banyak penggemar, karena selalu menjadi langganan request bagi penggemar musik manca tahun 90an. Sedangkan untuk lagu Indonesia, lagu Gigi, Five Minutes, KLA Project, Indra Lesmana, dan Dewa 19 bisa dibilang saling mengimbangi.

   Sementara untuk acara CURHAT yang tayang tiap malam minggu selalu ramai karena memang ada temennya sehingga ga pernah kehabisan bahan pembicaraan plus bahan guyonan sebagai selingan. Malah kadang suka nyeritain pengalaman masing masing. Hehe..
Acara Curhat pernah Sukses meraih "awards" berupa "2 buah Semangka Seger yang baru dipetik" lho... wuakakak...
Kok bisa..?!
Critanya, ketika ada seorang pendengar cowok yang mencari solusi dari masalahnya, dan dia merasa berhasil dan terpecahkan. Mungkin semangka tadi bisa diibaratkan sebagai tanda syukurnya atau pengganti ucapan terima kasih atas kelarnya permasalahan yang dia hadapi.
Alhamdulillah ya..sesuatu... hahaha...
   Setelah itu saya juga sempat membuat sebuah program acara berupa Majalah Berita atau Informasi dengan judul acara yg sama dengan outlet pulsa saya yaitu "Bulettin Mingguan Selular" berkaitan dengan teknologi selular dan permasalahannya. Seluruh materi dan teknis pelaksanaan saya susun sedemikian rupa, dan alhamdulillah berjalan seperti yang diharapkan.
    Genap 9 bulan saya menjadi Penyiar ternyata kesibukan berkejaran dengan makin ramainya outlet pulsa saya. Akhirnya, dengan berat hati saya mengundurkan diri untuk kembali ke habitat dimana saya seharusnya berada.
   Siaran itu menyenangkan kok sepanjang anda pun senang mengerjakannya, dan ga ada bedanya dengan profesi yg lain.
   Nah, mungkin itulah sedikit pengalaman saya sebagai penyiar radio semoga dapat bermanfaat dan anda bisa memetik hikmahnya, bahwasanya "..tiada pekerjaan yang tidak bisa anda kerjakan sepanjang anda bersungguh sungguh dalam melakukannya.."
   Dan bagi saya, penyiar adalah profesi yang mulia, dimana dia selalu menjadi peneman dikala kita jenuh dengan segala rutinitas..
   Dan satu hal yang masih saya lupa... kapan ya tepatnya saya berprofesi jadi penyiar... 2008 atau 2009??

:D

nb:
Salam Hangat buat Mas Hendra, pak Edi Tris, Iput, Lek Iyan, Rahma, Nia, dll

Tidak ada komentar:

Posting Komentar