Begitu banyak peristiwa yg berkaitan dengan gosip dan fakta berkaitan dengan selebritas yang terjadi sepanjang tahun 2013.
Boyband dan Girlband yang berjaya ditahun 2010 sampai pertengahan tahun 2013 sudah mencapai titik nadir semenjak mulai berkurangnya performance mereka baik di media ON AIR maupun OFF AIR. Awalnya gejala tersebut muncul melalui situs jejaring sosial, dimana komunitas haters dari genre K-Pop seakan makin banyak mengimbangi jumlah fans yang tidak sedikit. Pendapat mereka yang rata rata bernada negatif makin menunjukkan kebencian terhadap genre musik yang diadaptasi dari Korea Selatan ini. Iya itulah sebuah opini, wajar saja, mengingat selera musik mungkin tak ada bedanya dengan selera konsumsi kita dalam segala hal, bisa jadi terhadap makanan, pekerjaan, buku bacaan dan lain lain yang mungkin sedikit mengabaikan apa yang dimaksud kualitas oleh sebagian seniman dan musisi senior. Sehingga kicauan haters dari Boyband dan Girlband janganlah dianggap sebagai suatu bentuk fenomenal karena suka dan tidak sukanya seseorang adalah satu bentuk HAM (Bertepatan dengan hari ini yang diperingati sebagai Hari H.A.M Nasional) yang alangkah indahnya bila tidak disorot berlebihan, kecuali untuk tujuan sensasi dan lain sebagainya.
Saya sendiri juga kagum dengan beberapa Girlband dan Boyband Indonesia yang cukup memiliki talenta dan rata rata cukup banyak memiliki single hits sebut saja Cherrybelle ataupun SM*SH yang disini mereka bisa disebut sebagai contoh seiring tingginya trend dan fenomena group dan genre musik dari aliran ini. Namun, lambat laun seiring turunnya demam K-Pop ditanah air, mereka justru ditempa dengan fakta mencengangkan, dimana Morgan Oey salah satu pentolan SM*SH kala itu memutuskan untuk keluar dari Grup yang berjasa dalam karirnya dan memilih jalur akting. Fakta yang sama juga dialami oleh Anissa Chibi, cewek manis dari group CherryBelle yang keluar dari Girlband tersebut akhir akhir ini, dan kabarnya memilih bersolo karir.
Bebasnya Ariel ditahun 2012 juga dianggap sebagai bangkitnya era Band yang mengusung genre musik Pop melalui Group Band yang mengusung nama barunya NOAH dan beberapa komentar mengatakan bahwa NOAH kembali membuat Grup Band menggeliat serta mulai sedikit menggeser demam K-Pop di tahun 2012 yang ditahbiskan sebagai tahunnya Boyband n Girlband.
Ditahun 2013 juga ada fakta lain yang menunjukkan Geliat Musisi Indie tanah air semakin kentara. Prestasi OKRIADE yang bergabung dibawah sebuah Management Artis AMBA Madiun yang meraih ranking 1 di beberapa kota dianggap sebagai pemicu semangat mencuatnya Musisi Indie Tanah Air, yang jumlahnya mencapai ratusan grup, yang terlihat dari berbagai promosi di situs sosial media. Setidaknya itulah pendapat dari beberapa kompasianer di sebuah Blog Global yakni kompasiana.
" Setelah meraih ranking 2 di Bandung melalui situs indie dunia ReverbNation itulah moment yang cukup mengejutkan kami, mengingat Bandung selama ini bisa dibilang kota dengan Musisi musisi ternama ditanah air", ujar Robin, founder AMBA.
Dengan bermain di genre musik pop, sebagai Soloist, Okriade mampu mencuri perhatian insan dan musisi tanah air, meskipin tidak sedikit yang mem-bully dengan komentar yang tidak sedap. Tapi sekali lagi itulah fakta dan soal musik adalah soal selera terutama di era industri musik saat ini.
Geliat musisi Indie ditanah air mungkin akan menjadi momentum emas di tahun 2014, dimana makin banyak muncul musisi musisi baru melalui jalur ini baik melalui Indie Label maupun Major Label yang sama kuatnya.
Tahun 2014 juga bakal diwarnai munculnya berbagai Kompilasi dari berbagai grup Indie Music yang sama sama mencari peluang untuk meraih kontrak dan berkibar melalui beberapa Major Label. Namun tidak sedikit yang masih memilih jalur Indie Label mengingat Indie Label dikenal lebih menguntungkan dari segi pembiayaan dan tidak begitu rumit dalam hal prosedural.
"Hati hati jika memutuskan bergabung dengan Management dibawah naungan Major Label, sebab mereka lebih suka berat sebelah. Dan itu salah satu syarat untuk bisa dikontrak oleh sebuah Major Label" ujar seorang narasumber yang tidak kami sebutkan namanya.
Opini tersebut sedikit banyak membuat beberapa musisi Indie merasa bingung dalam memilih, karena jikalau saja pendapat tersebut benar, sungguh malangnya upaya kerja keras mereka dengan management sebelumnya didalam berkampanye dan meraih dukungan popularitas, yang terampas haknya disaat akan memetik hasilnya oleh management baru dibawah naungan Major Label.
Namun pendapat narasumber hendaknya dipandang sebuah masukkan mengingat masih belum terbukti benar. Dan karena jumlah Major Label sangat banyak, mungkin hanya segelintir saja yang menerapkan kebijaksanaan seperti itu. Tentunya masih banyak Major Label ternama yang lebih bijak dalam menyikapi kondisi demikian.
Prediksi Trend Musik di Tahun 2014 sampai 2017 sebagai masa keemasan bagi sejumlah musisi Indie tanah air, tidaklah berlebihan. Jika bisa bertahan selama 3 tahun, besar artinya merupakan sebuah langkah ujian awal untuk bisa bertahan lebih lama lagi di blantika musik tanah air.
Tumbuhnya berbagai bisnis penjualan musik digital online seperti i-Tunes dan Amazon turut menguatkan prediksi yang mengatakan bahwa "Tahun 2014 adalah era tumbuhnya berbagai Kompilasi Musik Indie baik oleh produser Indie maupun Major Label".
Indie Music dianggap sebagai sebuah upaya agar karya mereka para musisi Indie, dapat dinikmati khalayak ramai.
Tumbuhnya banyak toko penjualan kaset Indie juga akan menjamur di tahun 2014 nanti, yang fenomenanya mirip menjamurnya berbagai outlet pulsa dan mini market.
Fenomena ini adalah salah satu jurus ampuh mengurangi PEMBAJAKAN dimana mereka pun mungkin akan memilih berjualan kaset atau CD Musik INDIE yang murah tapi Original.
Persaingan pun dipastikan akan semakin ketat, namun karya mereka yang akan menentukan seberapa besar peluang pasar yang mereka raih.
Fenomena lain, adalah tak kurang dari mereka yang dulu jebolan dari berbagai ajang pencarian bakat ikut mengadu keberuntungan melalui jalur musik Indie. Bahkan beberapa dari mereka sudah mulai berancang ancang melirik beberapa manager musik Indie yang mereka yakini bisa mengangkat nama besar mereka kembali.
Itulah prediksi trend Music ditahun 2014 nanti yang mengacu dari fakta fakta yang terjadi dipenghujung tahun 2013 ini. Dan ini bukan berarti mengesampingkan komunitas musik lainnya, karena apa yang disebut prediksi didasarkan dari fenomena dan fakta yang berkembang plus lebih dominan, namun bukan sebuah hal yang mutlak akan terjadi nanti.
Mari berlomba dan tetep bersaing sehat, agar melalui musik, kita bisa belajar saling membangun dan mengisi, bukan saling menghabisi.
★★★★★******★★★★★